Thursday, September 12, 2013

Forza vs PCX


Sebenarnya tidak cocok membandingkan Forza dengan PCX mengingat selain kubikasinya berbeda target yang disasarpun tidak sama. Jika PCX diposisikan sebagai comuter light cruiser maka Forza sudah masuk dalam kelas full cruiser meskipun termasuk kategori entry level. Namun demikian bagi pasar Eropa dan sedikit Amerika, tempat dimana kedua skuter ini dipasarkan dengan agresif sebagai produk global, maka tak ayal keduanya sering dibandingkan. 



Menggunakan basis yang mirip dan garis desain serupa Forza yang line-nya telah lebih dulu hadir sebelum PCX, kali ini seolah menjadi tipe yang memenuhi berbagai tuntutan yang kurang di PCX. Bukan rahasia di pasar Amerika yang cenderung mengadopsi motor dengan kubikasi besar, kehadiran skuter dengan kubikasi tanggung macam PCX yang cuma 150cc belum mampu memuaskan dahaga para penggila power yang butuh akselerasi di highway Amerika yang mensyaratkan kecepatan minimal 55 Mil/Jam. 



Meski PCX sudah mampu memenuhi standar minimal kecepatan namun kala harus berakselrasi dengan dua penumpang berukuran jumbo di kecepatan 55-60 Mil maka power yang dimilikinya  terasa kurang memadai. Makanya Forza yang di kerek ke 300cc dianggap lebih sesuai untuk pasar Amerika yang kalau mau jujur sebenarnya termasuk pasar minoritas untuk skuter. Barangkali Honda terpaksa mengeluarkan Forza karena berambisi mendongkel dominasi Suzuki lewat Burgman 400 dan 650-nya. Bukan hanya power yang meningkat berbagai fitter skuter maxi entry level pun dibenamkan ke Forza mulai dari CBS Front and Rear Disc, Bagasi yang lebih luas, Tachometer dan Jam sampai Laci depan yang dapat di lock dan HISS menjadi fitur-fitur unggulan skuter yang pasti kena PPnBM kalau dijual di Indonesia ini. 





Sayang skuter yang keliatan gagah ini selain masih menggunakan basis kerangka yang mirip dengan PCX juga minus fitur ISS dan ESP. Sepintas jadi terlihat seperti PCX on dopping. Bahkan karena pengaruh console depan yang menggembung pijakan kaki meski masih bisa selonjor terlihat sempit dan membuat jarak lutut pengendara menjadi dekat dengan laci.




Makanya jika menilik harganya ditambah PPnBM maka PCX jelas terlihat lebih value walau minus fitur-fitur Forza. Barangkali kalau pasar Indonesia lebih dewasa maka Honda perlu memikirkan versi khusus Forza untuk kebutuhan lokal. Mungkin dikawin silangkan saja fitur-fitur PCX dan Forza plus kubikasi dipangkas 50 menjadi 250cc agar tidak terkena PPnBM. 



No comments: