Monday, September 2, 2013

Capdase Mobile Phone Bracket a Go Pro for the poor

Salah satu asesoris yang belum sempat nangkring di PCX saya adalah GPS dan Kamera. GPS saya butuhkan karena saya sudah rasakan kebutuhannya mana kala harus mencari alamat saat bermotor. Rasanya sekarang mulai sulit mengandalkan bertanya karena selain penduduk Jakarta mulai tidak kenal satu sama lain, juga perkembangan Jakarta yang cukup cepat membuat orang yang hidup di Jakarta pun belum tentu kenal daerahnya. Apalagi mengingat perubahan lalu lintas di Jakarta yang cukup sering membuat kita kerepotan. Problemnya adalah harga GPS untuk motor yang tidak murah. Jika GPS untuk mobil mulai ditawarkan dimana-mana dengan harga sekitar 1 juta, maka GPS untuk motor masih cukup mahal untuk ditebus. Alasannya karena GPS untuk motor memerlukan kemampuan water proof dan batre tersendiri. Begitu juga halnya dengan kamera. Saya juga membutuhkan kamera lebih sebagai alat untuk mendokumentasikan kejadian di jalan. Ketika terjadi insiden di jalan sering kita harus berurusan dengan pihak yang ngotot. Karena ujungnya cuma antara kata-katanya versus kata-kata kita maka pembuktiannya bisa berbelit. Untuk itu diperlukan kamera. Memasang kamera juga hal yang sudah jamak dilakukan di mobil tapi di motor memerlukan perangkat yang cukup mahal. Misalnya menggunakan Go Pro yang masih dikisaran 3-4 juta belum termasuk bracket.

Akhirnya saya berusaha mendayagunakan apa yang ada. Masalah terbesar dalam memasang perangkat GPS dan kamera di motor adalah bracket. Tidak banyak yang menawarkan bracket GPS dan Kamera di motor. Selain karena memasang perangkat tambahan seperti itu di motor rawan dicuri (helm saja yang sudah di sangkutkan ke kaitnya di motor di sambar makanya ada helm dengan security hole), pemasangan bracket di rata-rata motor memerlukan upaya lebih. Maklum stang motor matik di Indonesia rata-rata menganut sistem tertutup casing bukan terbuka seperti stang motor sports atau sepeda. Untungnya di PCX stangnya menganut sistem terbuka sehingga memasang bracket tidak lagi jadi kendala. Beberapa minggu yang lalu ketika sedang iseng berkeliling di PI (PI= Plaza Indonesia ya kalau PIM baru Pondok Indah Mall) saya menemukan bracket untuk mobil phone bermerk Capdase. Bracket ini sebenarnya untuk sepeda dan terbuat dari plastik tapi setelah saya lihat rasanya bisa diadopsi di motor. Akhirnya saya beli dan coba dipasang, tadinya saya mau pasang di bagian tengah stang PCX tapi ternyata tidak muat karena tiang bracketnya memiliki lengkungan yang cukup tebal. Terpaksa dialihkan ke sebelah kiri.

Setelah terpasang saya coba sandingkan dengan smartphone kedua saya Motorola Defy. Kebetulan karena pernah mengalami kecelakaan dengan air pada smartphone terdahulu saya memutuskan untuk memiliki satu buah smartphone yang tahan banting dan tahan air. Nah ternyata menggunakan Motorola Defy ini saya memiliki dua keuntungan sekaligus. Karena ber OS-kan Android saya tinggal mencari aplikasi GPS dan aplikasi perekam saat berkendara. Untuk GPS-nya saya coba Sygic yang sudah cukup lengkap untuk melayani kebutuhan saya dalam mencari arah. Sedang untuk aplikasi perekam saya menggunakan Dailyroads Voyager. Kedua aplikasi ini ternyata cukup berfungsi dengan baik dan bisa diandalkan. Sygic bisa melock satelit GPS dengan cukup cepat lebih baik dari aplikasi default yang biasanya malah tidak bisa me-lock posisi meski sudah dibantu dengan HSPDA ataupun wifi. Selain itu saya juga melakukan modifikasi kecil untuk menambah keamanan smartphone saat di Bracketnya. Yaitu memasang lanyard rope dengan sedikit modifikasi dari lanyard senter LED kecil dipadukan dengan lanyard dari USB flashdrive. Hal ini dilakukan karena Bracket Capdase hanya menggunakan sistem jepit yang mungkin masih meragukan mengingat getaran di Jalan bisa memperlemah gear lock geser dari cradlenya.

Total jendral biaya adalah:
Bracket Capdase Rp 200.000 (di beberapa tempat bisa lebih murah)
Motorola Defy (kebetulan sudah punya)
Sygic GPS Rp 200.000 (ada versi trial-nya)
Dailyroads Voyager (free)
Lanyards (modif dari yang sudah ada)

Kalau dilihat jauh lebih murah ketimbang berusaha membeli GPS khusus motor + Go Pro. Nah anda mau mencoba juga?

1 comment:

Content Writer said...

Wah idenya bagus nih Om.. Sebagai pengganti GoPro.. sayang si Om ga melampirkan gambar.. jadi ngawang alias membayangkan hihihi..

Nice share Om