Friday, March 22, 2013

Fitur PBL bergunakah?

Di tengah gegap gempitanya pasar matik di Indonesia (sebenarnya sudah kurang wong pemainnya mungkin tidak sampai habis sepuluh jari....) produsen seolah-olah berlomba memanjakan konsumen dengan fitur berlimpah. Mulai dari SSS (Side Stand Switch) untuk mencegah matik nyelonong kalau standar samping lupa dinaikkan, sampai ke gede-gede-an bagasi di bawah jok yang biasanya diukur dalam volume liter. Ada satu fitur yang akhir-akhir ini juga jadi bahan gaco-an 2 pemain besar matik yaitu fitur PBL (Parking Brake Lock), konon fitur ini berguna sebagai pengaman agar matik gak nyelonong kala di parkir di tempat tidak rata. Sebab matik yang menganut sistem CVT tidak bisa diaktifkan gear-nya untuk mengunci penggerak seperti pada motor sports.

Begitu hebatnya fitur PBL ini digadang-gadang sehingga kala satu pabrikan pada akhirnya mengikuti pabrikan lain untuk mengadopsi fitur PBL, langsung di cap plagiat. Sementara pabrikan yang mengekor tak mau kalah berkelit bahwa fitur PBL-nya lebih smart. :-D Tapi jujur tolong di jawab memangnya seberapa sering sih kita parkir di tempat tidak rata? Penulis sendiri jarang menemukan parkiran motor yang tidak rata. Malah selama menggunakan motor hanya sekitar 2 kali penulis harus parkir di tempat yang tidak rata, dan kebetulan keduanya parkiran di bank. Heran ya kok bank-bank itu pelit sekali menyediakan parkiran motor yang enak untuk nasabahnya, tapi itu mah urusan lain lah. Balik ke pertanyaan tadi seberapa penting sebenarnya fitur ini?

Skywave/Hayate sebagai matik pertama yang penulis miliki, tidak ada fitur PBL-nya. Padahal dalam hal dimensi matic di Indonesia, Skywave/Hayate termasuk matik yang cukup bongsor dan berat. Sehingga harusnya kalau alasan keamanan jadi hal utama, fitur PBL lebih sesuai diadopsi di skywave/hayate ketimbang matik lain yang bobotnya lebih ringan dan kompak ukurannya. Suzuki sebagai produsen bukannya tidak punya fitur ini, karena pada maxiscooternya Skywave/Burgman 250cc ke atas fitur ini tersedia. Biasanya jika penulis harus parkir di tempat yang agak miring menggunakan skywave, penulis akan menggunakan standar tengah. Malahan standar samping sebenarnya jarang sekali penulis gunakan. Bukan apa-apa selain menyebabkan mesin tidak mau di start dalam pengalaman penulis parkir menggunakan standar samping selain lebih boros tempat juga bahaya karena rawan tersenggol dan rubuh.

Pada matik baru penulis PCX 150 fitur PBL juga tidak ada. Padahal PCX termasuk kasta tertinggi matik di Indonesia (belinya harus pake inden yang lama dan marah-marah dulu lho....) dan bodynya jelas bongsor. Uniknya fitur PBL ada pada PCX yang dijual di USA. Sebab berbeda dengan PCX yang dijual secara global di the rest of the world, PCX USA edition tidak punya fitur ISS. Maka sebagai gantinya dikompensasi dengan fitur PBL. Cuma penulis liat bukannya gembira para pemilik PCX USA edition malah tidak ceria. Begini komentar mereka di salah satu forum pemilik PCX:

"speaking of parking, does anyone use the "parking knobby thing?" Keep forgetting it's there"

" I'm perfectly happy to give that up for the idle stop feature plus indicators inside the fairings not sticking out on little stalks lol"

"I use it all the time, it is a parking brake. Pull the left brake hard, keep it held down, pull the knob out until it clicks, let go of the lever. Brake is engaged. To disengage, pull the left brake hard, click the middle button on the knob while pushing until the knob pops back down. Pump the brakes, you should hear a twang, and your brakes will release."

" Had a heck of a time getting it released yesterday on mine, you really have squeeze that left break if you set it tight. "

"The first time I rode, I couldn't get it off after stopping for gas. I had to loosen the rear brake drum with a wrench to get it loose enough for me to squeeze it loose!"

Ini fitur PBL pada PCX USA Edition yang di maksud:





Keliatannya kalau lihat komentarnya, selain banyak yang tidak tahu cara pakainya, proses me-lock dan unlock-nya yang ngerepotin bikin jadi bete. Padahal fitur ini mirip seperti yang dipakai di Honda Wave AT. Jadi handle rem mesti di tarik juga sekalian menarik knob, untuk unlock juga seperti itu hanya knob-nya diputar dan ditekan. :-D Di Indonesia sendiri beberapa pemilik PCX memilih mengadopsi PBL dari Vario atau Beat di PCX-nya. Jadi seberapa penting sih PBL? Bener diadopsi buat fitur keamanan atau sekadar pengen keliatan canggih ya?

Lucunya kalau penulis melihat console dalam PCX USA Edition ini penulis bukan kepengen PBL-nya tapi malah kepengen console-nya. Lubang ex PBL bisa dipasangi Shopping Hook alias cantelan belanja yang pas. Sementara lubang tempat sein bisa tetap dipasangi sein atau malah untuk slider protector supaya body motor gak hancur kalau rubuh. :-)




No comments: